Our social:

Latest Post

Rabu, 26 Agustus 2015

Penyebab Kanker Usus

Kanker usus merupakan kanker yang terjadi di usus. Kanker ini pada umunya diawali dengan pembentukan gumpalan-gumpalan kecil di usus yang disebut polyp adenoma. Lama kelamaan gumpalan ini berkembang menjadi sel kanker. Penyebab kanker usus diantaranya:
  1. Terlalu banyak mengkonsumsi daging merah.
  2. Memiliki kerabat dengan riwayat kanker usus.
  3. Kekurangan serat.
  4. Konsumsi minuman beralkohol.
  5. Kurang olahraga.
Penyebab Kanker Usus
Sel kanker yang ada di tubuh manusia dapat diobati dengan berbagai cara seperti dengan kemoterapi atau radioterapi bahkan tindakan operasi. Melalui terapi-terapi tersebut lama kelamaan sel kanker akan mengecil dan jika berhasil akan menghilang dengan sempurna. Namun, perlu untuk diketahui bahwa sel kanker dapat muncul kapan saja di saat yang tidak dapat dikira-kira. - Kanker Usus

Sebaiknya dilakukan tips di bawah ini agar mencegah sel kanker kembali lagi:
Menghindari konsumsi daging merah.
  • Menghidnari makanan dengan bahan pengawet.
  • Mengkonsumsi makanan yang berserat tinggi.
  • Olahraga rutin minimal 3 kali seminggu.
  • Konsumsi air mineral minimal 2 liter dalam satu hari.
Dari diatas semuanya itu sebaiknya melakukan pola hidup yang sehat agar tubuh tetap fit dan dapat melawan berbagai penyakit yang dapat muncul. Jika cara diatas belum ada perubahannya sebaiknya anda pergi temui dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan dapat diberikan alternatif pengobatan yang sesuai.

Untuk persentase kesembuhan akan sangat bergantung pada keadaan penderita dan stadium kanker yang dialami.

Kanker Usus Besar

Info Kesehatan - Kanker usus besar adalah jenis kanker yang menyerang usus besar atau bagian terakhir pada sistem pencernaan manusia. Penyakit ini dapat diidap oleh segala usia, meski 90 persen penderitanya berusia di atas 60 tahun. Sebagian besar kasus kanker usus besar diawali dengan pembentukan gumpalan-gumpalan sel berukuran kecil yang disebut polip adenoma. Gumpalan ini kemudian menyebar secara tidak terkendali seiring waktu.

Gejala Kanker Usus Besar
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dirasakan penderita kanker usus besar, di antaranya:
  1. Adanya darah pada kotoran atau bahkan pendarahan di anus.
  2. Berubahnya tekstur kepadatan kotoran.
  3. Menurunnya berat badan.
  4. Tubuh terasa lelah.
  5. Nyeri atau kram pada bagian perut.
  6. Perut kembung.
  7. Meningkatnya frekuensi buang air besar atau diare.
  8. Konstipasi.
  9. Hilang nafsu makan.
Tidak semua gejala tersebut akan dirasakan penderita. Sebagian ada yang menjadi sering buang air besar dengan disertai darah pada kotorannya dan sebagian ada yang tidak disertai darah, namun merasakan nyeri pada perutnya. Segera temui dokter jika Anda merasakan gejala-gejala kanker usus besar, terutama jika mengalami diare bergantian dengan konstipasi selama lebih dari tiga minggu.

Kanker Usus Besar

Harap waspada juga jika usia Anda telah mencapai 50 tahun ke atas dan merasakan gejala-gejala tersebut.

Penyebab Kanker Usus Besar
Pertumbuhan sel di area tubuh tertentu yang tidak terkendali dan bersifat merusak merupakan penyebab kanker. Pada penyakit kanker usus besar, pertumbuhan tersebut bermula di dalam gumpalan sel pada lapisan usus bagian dalam, kemudian menjalar dan menghancurkan sel-sel lain di dekatnya, atau bahkan hingga ke beberapa area tubuh lainnya.

Pada awalnya, sel-sel yang diproduksi lapisan usus bersifat tidak berbahaya dan memiliki manfaat untuk menjaga kenormalan fungsi tubuh. Namun belum diketahui apa yang memicu sel-sel tersebut rusak, berubah menjadi sel kanker dan tumbuh secara tidak terkendali.

Meski penyebab kanker usus besar tidak diketahui, beberapa faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit tersebut, di antaranya:
  1. Terlalu banyak mengonsumsi daging merah.
  2. Kekurangan serat.
  3. Mengonsumsi minuman beralkohol.
  4. Merokok.
  5. Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
  6. Berusia 60 tahun ke atas.
  7. Menderita penyakit gangguan pencernaan, salah satunya adalah kolitis ulseratif atau radang kronis di usus besar.
  8. Menderita diabetes.
  9. Kurang berolahraga.
  10. Memiliki kerabat dekat, misalnya orang tua atau saudara kandung, yang menderita kanker usus besar.
  11. Menderita sindrom Lynch.
  12. Menderita suatu masalah genetika yang menyebabkan tumbuhnya gumpalan-gumpalan sel atau polip di dalam usus besar. Kondisi ini disebut familial adenomatous polyposis (FAP).
Tahapan Perkembangan Kanker Usus Besar
Ada empat tahapan yang menentukan tingkat keparahan penyakit kanker usus besar, di antaranya:
  • Stadium 1. Pada tahap ini kanker sudah mulai tumbuh di dalam usus besar, namun belum menyebar karena masih terhalang dinding usus.
  • Stadium 2. Pada tahap ini kanker telah menyebar ke seluruh dinding usus besar, bahkan menembusnya.
  • Stadium 3. Pada tahap ini kelenjar getah bening yang letaknya berdekatan dengan usus besar telah digerogoti oleh kanker.
  • Stadium 4. Ini merupakan tingkat paling parah dari penyebaran kanker usus besar. Pada tahap ini kanker telah makin jauh menyebar dan menyerang organ-organ tubuh lainnya, misalnya paru-paru dan hati.
Penentuan tingkat keparahan kanker usus besar bisa dilakukan melalui diagnosis. Hal ini berguna dalam membantu dokter untuk memberikan pengobatan yang tepat.

Diagnosis Kanker Usus Besar
Untuk mengetahui apakah seorang pasien menderita kanker usus besar, dokter terlebih dahulu akan menanyakan gejala-gejala yang dirasakannya. Selain itu, biasanya dokter juga akan menanyakan apakah pasien menderita suatu kondisi tertentu yang dapat memperbesar risiko terkena kanker usus besar atau apakah memiliki kerabat dekat penderita kanker usus besar.

Setelah penjelasan pasien didapat, dokter akan melakukan pemeriksaan sederhana dengan cara mengecek kondisi anus pasien untuk melihat adanya pembengkakan. Sebuah alat yang disebut sigmoidoskopi dapat digunakan dokter jika diperlukan. Sigmoidoskopi merupakan alat berbentuk selang kecil yang dilengkapi lampu dan kamera di ujungnya untuk dimasukkan ke usus besar melalui anus. Melalui monitor, dokter dapat melihat apakah ada tanda-tanda kanker usus besar.

Selain sigmoidoskopi, ada beberapa macam pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui keberadaan kanker usus besar, terutama jika sigmoidoskopi saja dirasa dokter belum cukup. Beberapa pemeriksaan tersebut adalah:
  • Kolonoskopi. Konsep pemeriksaan ini sebenarnya sama seperti sigmoidoskopi. Hanya saja pada kolonoskopi, alat yang digunakan lebih panjang sehingga mampu menjangkau lebih dalam ke usus besar. Kamera yang dipasang di ujung kolonoskopi mampu memberikan gambar bagian-bagian usus besar yang tidak normal akibat serangan kanker. Bahkan jika diperlukan, biopsi atau pengambilan sampel bisa dilakukan dengan alat khusus yang disertakan pada kolonoskopi. Sampel tersebut selanjutnya diteliti di laboratorium guna mendeteksi adanya kanker. Sebelum melakukan kolonoskopi, pasien akan diberi obat pencahar oleh dokter agar perutnya bersih dari kotoran, sehingga hasil yang didapat dari proses pengamatan akan jauh lebih baik.
  • Kolonoskopi virtual. Pemeriksaan ini disebut juga dengan CT colonography. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan jika pasien tidak dapat menjalani kolonoskopi biasa karena alasan medis tertentu. Di dalam kolonoskopi virtual, selang khusus akan dimasukkan ke anus. Gas kemudian akan dipompakan melalui selang, sehingga usus pasien akan sedikit mengembang. Setelah itu, dokter akan bisa mengamati keadaan usus dari segala sudut dengan bantuan CT scan.

Pengobatan Kanker Usus Besar
Stadium atau tingkat keparahan kanker akan menentukan jenis pengobatan apa yang akan dilakukan oleh dokter. Berikut ini adalah tiga jenis pengobatan utama pada kasus kanker usus besar, yaitu:

1. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan cara untuk membunuh sel-sel kanker melalui pemberian sejumlah obat-obatan. Obat-obatan ini dapat berbentuk tablet yang diminum, infus, atau kombinasi keduanya. Beberapa contoh obat kanker usus besar adalah cetuximab dan bevacizumab.

Pada kasus kanker usus besar, kemoterapi biasanya dilakukan sebelum operasi dengan tujuan untuk menyusutkan tumor, meredakan gejala yang dirasakan pasien, atau memperlambat penyebaran kanker. Kemoterapi juga bisa diberikan pascaoperasi untuk mencegah kanker kembali. Waktu pelaksanaan kemoterapi biasanya dibagi menjadi beberapa siklus, tergantung tingkat keparahan kanker. Sebagian besar pasien kanker usus besar biasanya menjalani sesi infus kemoterapi selama beberapa jam atau hari dalam waktu dua hingga tiga minggu sekali.

Tiap siklus kemoterapi dipisahkan oleh jeda waktu istirahat selama beberapa minggu dengan tujuan agar penderita dapat memulihkan diri dari efek kemoterapi. Beberapa efek samping kemoterapi adalah:
  1. Mual.
  2. Muntah.
  3. Lelah.
  4. Kaki dan tangan terasa gatal atau panas.
  5. Sariawan.
  6. Diare.
  7. Rambut rontok.
Biasanya efek samping ini akan hilang setelah pengobatan kemoterapi berakhir.

2. Radioterapi
Tujuan radioterapi sama seperti kemoterapi, yaitu untuk membunuh sel-sel kanker. Namun pada radioterapi, metode pengobatan dilakukan dengan menggunakan pancaran radiasi. Sebelum operasi, radioterapi bisa dilakukan untuk memperkecil ukuran tumor atau meringankan gejala apabila kanker telah menyebar ke bagian-bagian tubuh yang lain. Sedangkan radioterapi yang dilakukan pascaoperasi bertujuan untuk mencegah kanker supaya tidak kembali.

Beberapa efek samping radioterapi adalah:
  • Menjadi sering buar air kecil.
  • Diare.
  • Lelah.
  • Mual.
  • Kulit di sekitar anus atau panggul terasa panas.
Ada dua jenis radioterapi, di antaranya:
  • Radioterapi eksternal. Pada metode ini sel-sel kanker dihancurkan dengan memancarkan gelombang radiasi tingkat tinggi ke kanker Biasanya terapi ini dilakukan sebanyak lima hari dalam seminggu, selama satu hingga lima minggu. Tiap sesi pengobatan akan menghabiskan waktu sekitar sepuluh hingga lima belas menit.
  • Radioterapi internal. Pada metode ini kanker usus akan disusutkan dengan menggunakan selang radioaktif yang diletakkan di sebelah kanker. Radioterapi internal biasanya dilakukan sebanyak satu sesi sebelum operasi.
3. Operasi
Jenis operasi penanganan kanker usus besar dilakukan tergantung dari tingkat keparahan penyebaran kanker itu sendiri. Jika kanker yang terdiagnosis masih dalam tahap awal, biasanya operasi bisa dilakukan lewat kolonoskopi untuk menghilangkan pertumbuhan kanker. Jika tidak bisa melalui kolonoskopi, maka bisa diangkat melalui operasi ‘lubang kunci’ atau laparoskopi.

Prosedur kedua dinamakan operasi kolostomi. Operasi ini dilakukan jika kanker telah menyebar melalui dinding-dinding usus. Pada operasi ini, bagian usus besar yang digerogoti kanker akan diangkat. Selain itu, kelenjar getah bening di sekitarnya juga akan diangkat.

Jika kesehatan pasien sangat buruk akibat penyebaran kanker yang sudah makin parah, maka tujuan pemberlakuan operasi adalah untuk meringankan gejala pasien. Dengan dikombinasikan dengan kemoterapi atau radioterapi, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan peluang hidup pasien.

Pencegahan Kanker Usus Besar
Kita dapat mencegah penyakit kanker usus besar dengan cara memperkecil risiko terkena penyakit tersebut. Memang beberapa faktor pemicu kanker, seperti riwayat kesehatan keluarga dan kondisi genetika, dapat memberi risiko bagi kanker usus besar untuk menggerogoti seseorang. Namun jika kita menjalani hidup secara sehat, bukan tidak mustahil risiko tersebut akan hilang.

Beberapa tips untuk mencegah kanker usus besar adalah:

  • Rutin berolahraga. Disarankan untuk rutin berolahraga selama dua setengah jam dalam seminggu. Jenis-jenis olahraga yang bisa Anda lakukan misalnya adalah jalan cepat atau bersepeda.
  • Makanan sehat. Untuk menghindari risiko kanker usus besar, konsumsilah makanan yang kaya akan serat, misalnya: buah-buahan, kacang-kacangan, atau sereal. Perbanyak mengonsumsi ikan dan kurangi konsumsi daging.
  • Pertahankan berat badan sehat. Berat badan juga penting dalam peran menyeimbangkan kondisi tubuh.
  • Kurangi minuman alkohol. Meminum Alkohol dapat merusak jaringan usus dan bisa menimbul berbagai macam gejala, antara lain: lever, kanker, dll.
  • Hindari asap rokok. Jika Anda perokok aktif, disarankan untuk berhenti sekarang juga agar terhindar dari risiko penyakit kanker. Sedangkan bagi Anda yang tidak merokok, sebaiknya hindari diri menjadi perokok pasif.

Peluang Hdup Penderita Kanker Usus Besar
Peluang sembuh penderita akan tergantung pada seberapa parah kanker tersebut telah menyebar pada saat terdiagnosis. Diperkirakan sekitar 80 persen penderita kanker usus besar masih memiliki peluang untuk hidup setidaknya satu tahun setelah terdiagnosis. Bahkan setengah dari 80 persen penderita tersebut masih bisa memiliki peluang untuk hidup lebih lama ke depannya, yaitu setidaknya 10 tahun.

Lima Cara Membuat Otak Tetap Sehat

Info Kesehatan Terbaik - Jika ada bagian yang begitu penting bagi tubuh, maka otak jawabannya. Otak berfungsi menerima, menerjemahkan, sekaligus membimbing tubuh untuk merespons segala informasi dari panca indera manusia. Fungsi-fungsi vital tubuh, seperti bernapas, memonitor tekanan darah, hingga pelepasan hormon juga mengandalkan otak.

Sayangnya, otak tidak bisa melawan proses alamiah tubuh manusia, yaitu penuaan. Makin bertambah usia seseorang, makin menurun kemampuan otak. Tapi bisakah manusia mempertahankan kemampuan otak agar tetap optimal ?

Lima Cara Membuat Otak Tetap Sehat
Banyak sekali gangguan dan penyakit yang bisa berefek buruk bagi kesehatan otak sekaligus memengaruhi kemampuan otak. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan agar otak tetap sehat dan berfungsi optimal.

1. Cukupi Kebutuhan Nutrisi Otak
Lindungi otak dari kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas dengan makanan yang mengandung antioksidan, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan ikan. Cukupi juga kebutuhan asam omega-3 yang bisa didapat dari ikan salmon dan sarden. Zat ini sangat penting dalam mengurangi level tekanan darah dan kolesterol, meminimalkan peradangan pada otak, serta menjaga optimalisasi otak.

Jangan lupa akan peran asam folat, vitamin B6, dan B12 yang mampu mengurangi level homosistein. Zat terakhir dituding bertanggung jawab terhadap meningkatnya risiko terkena demensia. Untuk itu, konsumsilah sayuran berdaun hijau, sereal, dan biji-bijian.

2. Jangan Rusak Dengan Asap Rokok
Segera hentikan mengisap rokok karena merokok membuat bagian penting dari otak, yaitu bagian korteks, kian gampang menipis. Korteks sendiri berperan penting karena merupakan lokasi otak untuk berpikir terkait ingatan, bahasa, dan persepsi.

Selain itu, rokok juga bertanggung jawab terhadap beberapa penyakit terkait otak seperti stroke, pembengkakan pembuluh darah di otak, dan demensia.

3. Olahraga Teratur
Olahraga dapat memperbaiki kinerja pembuluh darah kecil dalam mengantarkan darah yang kaya oksigen menuju otak. Pertumbuhan sel baru dan konektivitas antarsaraf dalam otak juga akan lebih optimal dengan olahraga teratur.

Selain itu, olahraga bermanfaat untuk mengurangi tekanan darah, mengurangi kolesterol jahat, melawan diabetes, dan mengurangi stres. Keuntungan tersebut dengan sendirinya akan membantu kesehatan otak dan tubuh secara keseluruhan.

4. Perhatikan Kolesterol, Tekanan Darah & Gula Darah
Tingginya tingkat kolesterol dikombinasikan dengan tekanan darah tinggi dan gula darah yang tidak terkontrol sangat terkait dengan risiko seseorang terkena Alzheimer, pembengkakan pembuluh darah otak, dan stroke. Melimpahnya kolesterol buruk juga akan membuat seseorang kian mudah terserang demensia.

Timbunan kolesterol akan memicu terbentuknya plak di dalam pembuluh darah arteri sehingga suplai oksigen ke otak berkurang. Selanjutnya kondisi ini dapat membuat sel otak rusak hingga berakibat kematian. Stroke sebagai salah satu komplikasi lainnya dapat menimbulkan gangguan pada kemampuan bicara, melihat, atau bergerak tergantung bagian otak mana yang diserang.

5. Lindungi Kepala Saat Beraktivitas
Melindungi kepala dengan helm saat mengendarai sepeda motor wajib dilakukan untuk menghindari cedera kepala yang parah jika terjadi kecelakaan. Memakai sabuk pengaman dan memastikan keamanan kendaraan juga penting dilakukan agar kepala terhindar dari kecelakaan fatal.

Yang wajib diketahui adalah cedera kepala yang parah saat muda meningkatkan risiko kerusakan kemampuan kognitif seseorang ketika tua. Cedera kepala juga bisa mengakibatkan seseorang mengidap epilepsi.

Pada dasarnya tubuh kita telah melindungi otak mulai dengan adanya tulang tengkorak yang keras, jaringan berupa selaput kokoh yang disebut meninges, hingga bantalan berupa cairan dalam meninges. Meski demikian, otak tetap bisa mengalami kerusakan, berisiko terkena penyakit, bahkan mengalami penurunan fungsi. Maka dari itu, jagalah otak sebisa mungkin agar kualitas hidup kita tetap maksimal.

Selasa, 25 Agustus 2015

Asam Folat, Pentingkah Bagi Anda ?

Asam folat adalah bentuk vitamin B kompleks yang larut dalam air. Zat ini diperlukan dalam pembangunan tubuh karena bersifat multifungsi, mulai dari memproduksi DNA hingga membentuk sel darah merah.

Keberadaan nutrisi ini sudah sejak lama diketahui penting sebagai pemelihara kesehatan bagi semua usia, mulai dari bayi di dalam kandungan hingga orang dewasa.

Asam Folat

Apa Saja Fungsi Asam Folat
Beberapa keuntungan yang diperoleh tubuh jika asam folat tercukupi antara lain:

1. Proses Pembentukan Sel-Sel Tubuh Sekaligus Sel Pembawa Kode Genetik Berjalan Dengan Baik.
Asam folat berkolaborasi dengan vitamin B12 dan vitamin C untuk membantu tubuh dalam memecah, menggunakan, sekaligus membentuk protein baru.  Senyawa  protein ini akan membantu pembentukan sel darah merah dan memproduksi DNA, membangun fondasi dasar tubuh yang membawa informasi genetik seseorang. Selain memproduksi DNA, asam folat juga berperan dalam memperbaiki DNA dan RNA. Asam folat juga berperan dalam membantu pembelahan dan pertumbuhan sel yang cepat.

2. Menghindari Anemia
Salah satu fungsi asam folat adalah membentuk sel darah merah. Tanpa asam folat yang cukup, maka produksi sel darah merah akan selalu di bawah normal sehingga Anda mudah mengidap anemia.

3. Mencegah Bayi Terlahir Cacat
Pembentukan saraf pusat sudah dilakukan sejak awal manusia dibentuk dalam kandungan. Asam folat sangat berpengaruh untuk mencegah terjadinya kecacatan pada otak (anensefali) ataupun gangguan susunan saraf pusat (spina bifida). Nutrisi ini juga  berperan penting dalam pembentukan, perbaikan, dan fungsi DNA dan fondasi sel-sel tubuh yang akan memengaruhi pertumbuhan plasenta dan perkembangan janin. Jadi, ibu hamil  membutuhkan lebih banyak asupan asam folat untuk menghindari bayi terlahir dalam keadaan cacat.

4. Makanan Kaya Asam Folat
Penting sekali manfaat asam folat bagi tubuh kita, bukan? Beruntung, makanan yang mengandung asam folat tersedia dalam jumlah yang melimpah. Beberapa makanan kaya asam folat yang mudah didapatkan di sekitar kita antara lain:
  • Sayur-sayuran berwarna hijau, seperti: bayam, brokoli, dan selada.
  • Kacang-kacangan, seperti: kacang polong.
  • Buah-buahan, misalnya: melon, pisang, dan lemon.
  • Makanan yang diperkaya folat, seperti: roti, sereal, dan jus.

Bagaimana Mencukupi Asam Folat ?

Agar kebutuhan tubuh akan asam folat tercukupi, jangan terpaku hanya pada satu sumber. Mengonsumsi makanan yang bervariasi akan lebih baik karena juga bisa mencegah kebosanan. Konsumsi makanan mengandung asam folat dengan variasi berbeda juga tidak berbahaya bagi tubuh. Karena meski terdapat tingkat asam folat yang berlebihan pada tubuh, akan segera dikeluarkan oleh tubuh melalui urine.

Kebutuhan akan asam folat sendiri bervariasi bagi tiap individu. Beberapa instrumen yang memengaruhi kebutuhan tubuh akan asam folat antara lain usia dan jenis kelamin. Pengaruh lain seperti kehamilan dan penyakit berperan dalam pemenuhan asam folat bagi tubuh.

Jika sesudah mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat di atas Anda masih mengalami kekurangan asam folat, sebaiknya segera hubungi dokter. Dokter kemungkinan akan menyarankan Anda mengonsumsi suplemen asam folat yang akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tubuh Anda.

Senin, 24 Agustus 2015

Obat Untuk Sariawan Pada Anak

Sariawan merupakan penyakit yang sering dialami banyak orang dan sangat mengganggu terutama saat makan. Sariawan disebabkan oleh jamur Candida albicans.

Gejala sariawan:
  1. Luka warna putih yang biasa muncul di lidah atau di dinding mulut.
  2. Rasa terbakar pada lidah.
  3. Rasa tidak nyaman pada mulut.
  4. Perdarahan ringan terjadi jika luka tergores.
Penyebab sariawan:
  1. Kebersihan mulut yang kurang baik.
  2. Penggunaan antibiotik.
  3. Kekebalan tubuh yang menurun.
  4. Kekurangan gizi yaitu vitamin B dan zat besi.

Sebaiknya anda membawa adik / anak Anda ke dokter anak agar dapat dilakukan pemeriksaan dan diberikan obat yang tepat. Obat yang biasanya diberikan untuk pengobatan sariawan adalah miconazol, nystatin, dll. Namun untuk mempertimbangakan obat yang tepat sebaiknya obat diberikan oleh dokter.

Anda dapat menyarankan/membantu anak Anda untuk melakukan tips-tips di bawah ini:

  • Menjaga kebersihan mulut, salah satunya dengan cara meminum air putih setelah meminum susu.
  • Mengkonsumsi makanan yang tinggi nutrisi dan gizi.
  • Konsumsi air mineral yang banyak.

Mengatasi Jerawat Dan Bintik Merah di Wajah

Halo selamat datang di Info Kesehatan Terbaik. Terima kasih atas kunjungannya, ini adalah postingan pertama kami dan semoga ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan informasi yang kami berikan kepada Anda.

Jerawat terjadi saat pori-pori kulit tersumbat oleh sel kulit mati dan minyak. Jerawat sering terlihat pada wajah, leher, dada, punggung, dan bahu. Gejala jerawat diantaranya berupa:
  1. Komedo putih.
  2. Komedo hitam.
  3. Benjolan kecil berwarna merah dan nyeri (papul).
  4. Papul yang disertai dengan nanah (pustul).
  5. Benjolan yang besar, padat, dan nyeri (nodul).
  6. benjolan yang berisi nanah dan nyeri (lesi kistik).
Hal-hal berikut dapat dilakukan untuk penanganan jerawat:
  • Gunakan sabun pembersih ringan pada area yang berjerawat.
  • Obat yang dijual bebas, seperti yang mengandung benzoil peroksida, asam salisilat.
  • Hindari kosmetik yang mengandung banyak minyak.
  • Tidak memencet jerawat.
  • Bersihkan seluruh kosmetik sebelum tidur.
  • Jaga kebersihan rambut, dan atur rambut supaya tidak mengenai wajah.

Jika dengan obat yang dijual bebas gejala masih belum membaik, sebaiknya periksa ke dokter. Dengan melihat kondisi jerawat, maka dokter dapat memberikan resep yang lebih kuat, misalnya mengandung antibiotik, retinoid, atau dilakukan perawatan dengan teknik chemical peel, ekstraksi komedo, suntikan steroid, maupun laser.